Sekolah Demokrasi Jogja Cerdas Lahirkan Komunitas Siber Demokrasi Yogyakarta
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Badan Pegawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sekolah Demokrasi selama 2 ( hari ) pada tanggal 12-13 Oktober 2021 mengambil tema "Jogja Cerdas". Dalam kegiatan tersebut 20 ( duapuluh ) orang anak muda di Kota Yogyakarta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Beragam materi yang disampaikan mulai dari pemahaman tentang demokrasi, literasi digital, analisa social, termasuk pemetaan potensi wilayah yang diharapkan dapat menambah wawasan anak-anak muda ini tentang demokrasi. Harapan dari diselenggarakannya Sekolah Demokrasi adalah menghasilkan anak-anak muda yang akan menjadi influencer dalam memberikan narasi positif tentang demokrasi di media sosial maupun lingkungan sekitar maupun ke depan jika dibutuhkan mereka dapat menjadi penyelenggara Pemilu dan Pemilihan yang akan diselenggarakan pada tahun 2024.
Sebagai symbol atas selesainya Sekolah Demokrasi ini, maka pada hari Rabu tanggal 4 November 2021 bertempat di Kompleks Balaikota Yogyakarta dalam acara penyerahan sertifikat Sekolah Demokrasi kepada para peserta Sekolah Demokrasi yang dihadiri oleh ketua dan komisioner Bawaslu Kota Yogyakarta. Ketua Bawaslu, Tri Agus Indarto menyampaikan "rekan rekan yang lulus Sekolah Demokrasi adalah mitra dari Badan Kesbangpol dan Bawaslu Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan ini Widiyastuti, S.S., M.Hum., Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menyampaikan tindaklanjut dalam kegiatan ini akan dibuat forum untuk saling memberikan ide maupun berkreasi untuk membuat narasi positif tentang Demokrasi yang akan diposting di beberapa platform media sosial.
Salah satu peserta, Pangky menyampaikan kegiatan Sekolah Demokrasi yang telah dilaksanakan ini bermanfaat memberikan edukasi dan pemahaman tentang demokrasi agar masyarakat terutama anak muda dapat cerdas dalam memilih calon pemimpin maupun menjaga kondusifitas selama penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada. Media sosial yang saat ini didominasi dengan konten dan narasi yang cebderung negatif serta berita hoax, perlu mendapatkan counter narasi atau justu mengembangkan narasi positif. Forum ini diharapkan dapat memproduksi konten-konten narasi positif untuk menutup narasi negatif maupun berita hoax tentang demokrasi. Di era post truth saat ini maka narasi positif harus selalu didengungkan agar tetap bisa menjadi sebuah kebenaran yang dipahami masyarakat.
Cr. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yk