Sarasehan Penghayat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa

(Yogyakarta,28 September 2022) - Seperti telah umum kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara majemuk yang dihuni oleh bermacam suku, Agama dan penghayat kepercayaan. Kemajemukan Indonesia tampak dari puluhan ribu Pengahayat kepercayaan yang telah berkembang serta eksis di Indonesia sejak lama, yang di antranya sudah terdaftar maupun belum terdaftar.
 
Kepercayaan dan keyakinan terhadap keberadaan Sang Maha Pencipta sudah ada sejak berpuluh atau bahkan beribu tahun yang lalu sebelum Indonesia merdeka dan jauh sebelum masuknya berbagai Agama dan keyakinan dari belahan dunia lain ke Nusantara. Sejarah mencatat bahwa para leluhur bangsa Indonesia yang mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa juga memiliki beragam ritual serta cara beribadah yang beragam dengan bentuk kepercayaan masing-masing, baik berdasarkan klan hingga adat budaya tertentu.

Sejak masuknya ajaran Agama ke Indonesia, serta mulai berdirinya kerajaan-kerajaan yang berlandaskan Agama di Nusantara, beragam ritual keyakinan tersebut mulai berbaur dan turut mewarnai ragam tatacara ritual beribadah, sekaligus pemahaman-pemahaman yang mulai disesuaikan dengan pandangan terhadap kepercayaan yang telah mereka anut selama ini. Sehingga Agama yang yang ada di Indonesia turut pula membaur dengan adat istiadat dan juga kepercayaan yang telah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lalu, sehingga proses penerimaan dan penghayatan terhadap Agama-agama yang berdatangan di bumi Nusantara berjalan secara bertahap tanpa ada yang disingkirkan, yang hingga saat ini masih dirawat dengan baik oleh para penganutnya yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia.

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta turut berpartisipasi dalam pembangunan perdamaian dalam keberagaman berkeyakinan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan mewujudkan semangat yang serupa dalam sejarah perkembangan berbagai keyakinan di Nusantara maka kegiatan Sarasehan Bagi Penghayat Kepercayaan di Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi wadah penampung inspirasi sekaligus diskusi bagi ragam perbedaan diksi tanpa memaksakan adanya persamaan, melainkan sinergi ide-ide dalam mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, menyebarkan kebaikan serta pesan perdamaian bagi sesama, serta meningkatkan toleransi dalam berkeyakinan, untuk menjadikan Kota Yogyakarta sebagai contoh dari persatuan dan perdamaian terlepas dari perbedaan ragam ritual dan keyakinan yang dianut.