Bersama Ormas, Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta Wujudkan Nilai-Nilai Pancasila pada Pemilu dan Demokrasi yang Berkualitas dan Inklusif di Kota Yogyakarta

(Yogyakarta, 12-13 Juni 2023) - Pancasila merupakan ideologi negara dan dasar negara Indonesia yang memiliki lima nilai pokok (5 Sila). Pancasila menjadi pondasi utama dalam membentuk identitas dan karakter bangsa Indonesia, serta menjadi panduan dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman. Kota Yogyakarta, sebagai salah satu kota budaya di Indonesia, memiliki peran yang penting dalam memelihara dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk menjaga keutuhan dan keberagaman masyarakat di Kota Yogyakarta, serta membangun demokrasi yang kuat, partisipatif, dan berkeadilan, peran organisasi kemasyarakatan (Ormas) sangatlah penting. Ormas memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, khususnya terkait dengan pemilihan umum dan demokrasi.

Dalam konteks Pemilihan Umum dan Demokrasi Pancasila, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menyadari pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Ormas di Kota Yogyakarta. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila akan membantu membangun kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap demokrasi yang inklusif, berkeadilan, dan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa. 

Oleh karena itu, Bakesbangpol Kota Yogyakarta menggelar kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila untuk Ormas di Kota Yogyakarta pada Senin-Selasa 12-13 Juni 2023 di Hotel Pandanaran dengan narasumber dari KPU Kota Yogyakarta,Bawaslu Kota Yogyakarta, Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM , dan Diskominfosan Kota Yogyakarta. Pada kegiatan ini turut mengundang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sebagai peserta yaitu di hari pertama (Pemuda Pancasila, GM FKPPI dan FKBN) dan di hari kedua (Paksi Katon dan Senkom Mitra Polri). Kegiatan ini dibuka oleh Drs. Yunianto Dwisutono (Plt. Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta / Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Yogyakarta) dengan mengharapkan setelah kegiatan untuk saling menjaga kondusifitas kota Yogyakarta dimana Aktualisasi nilai-nilai Pancasila bagi organisasi kemasyarakat tentunya dalam menghadapi kegiatan pesta demokrasi pada tahun 2024. Kota Jogjakarta merupakan kota perjuangan kota wisata kota pelajar beberapa predikat melekat di kota Jogjakarta sehingga sebagai barometer, aktualisasi nilai-nilai Pancasila ini bisa diterapkan.

Kegiatan ini diisi narasumber pertama dari Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM Hendro Muhaimin, S. Fil, M. Phil mengatakan bahwa “Konsep demokrasi yang bersumber pancasila, orang kadang menerjemahkan pancasila itu parsial. Padahal dalam sila-sila nya adalah kesatuan utuh yang bulat. Praktek dalam menerjemahkan pancasila tidak cukup hanya demokrasi saja. Demokrasi berdasar pada pancasila ada pada rakyat yang pelaksanaanya dijiwai nilai-nilai pancasila”.

Sementara, Tri Haryanto, ST, MT (Diskominfosandi Kota Yogyakarta) dalam paparannya mengatakan “Januari 2020 total populasi Indonesia 272,1 juta, ada 338,2 juta pengguna mobile connection, 175,4 juta internet user. Dengan data ini dapat kita lihat dalam pemilu, medsos sangat memiliki peranan penting dalam branding politik. untuk mencari kebenaran berita/hoax, dapat menggunakan aplikasi  turnbackhoax.id. Tips dalam bermedsos Ojo waton posting, Ojo waton komen, Ojo waton suloyo, Ojo waton ngelike, Ojo waton nge-share.

Terkait dengan Pemilu, Hidayat Widodo (Ketua KPU Kota Yogyakarta) menambahkan, “Pemilu serentak 2024 memilih anggota DPR, DPRD prov, pldprd kab/kot, DPD, presiden dan wakil presiden, ada 11 tahapan pemilu, sudah 50 persen yang dilakukan oleh KPU, nanti tanggal 20 Juni baru akan penetapan data pemilih tetap sementara. Presentase pemilih berdasarkan usia: gen z (58.482), milenial (87.794), gen x (96.353), baby boomer (72.454) dan lansia (8.037)”.

Pemilu Serentak tahun 2024 perlunya pengawasan dari masyarakat Indonesia. Pada kegiatan ini mendatangkan Tri Agus Inharto, S.H (Ketua Bawaslu Kota Yogyakarta) mengatakan, “DIY sebagai kota budaya yg memiliki banyak budaya, justru sangat minim sekali budaya ini digunakan untuk kampanye. Beda itu biasa. Meskipun sepele, terkadang ego kita terusik dengan adanya perbedaan. Pancasila merupakan konsensus kesepakatan Indonesia yang memayungi kebhinekaan Indonesia. Yg menyatukan kita Pancasila. Pilihan yg berbeda merupakan sebuah keniscayaan di tengah masyarakat plural. Jangan sampai karena pilihan yg berbeda dalam pilihan presiden/DPR persatuan dan kesatuan bubar”.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjadi koordinasi yang baik antara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta, narasumber, dan Ormas dalam menyelenggarakan kegiatan aktualisasi nilai-nilai Pancasila untuk Ormas dengan tema Ormas, Pemilu, dan Demokrasi Pancasila. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada Ormas tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam konteks pemilihan umum dan demokrasi, serta mendorong partisipasi aktif Ormas dalam membangun demokrasi yang berkualitas dan inklusif di Kota Yogyakarta.