OBRAS (OBROLAN SANTAI ORMAS) “DARURAT SAMPAH”
Tantangan Pengelolaan Persampahan dalam pengelolaan sampah rumah tangga, masyarakat masih belum berperilaku 3R, hal ini menyebabkan upaya pengurangan sampah belum berjalan maksimal. Diproyeksikan pada tahun 2023 timbulan sampah di Kota Yogyakarta 336,11 ton/hari. Keterbatasan lahan di wilayah Kota Yogyakarta yang hanya 32,8 km² menjadikan sangat sulit dalam penyediaan lokasi pengolahan dan pemrosesan. Keterbatasan fasilitas pengumpulan dan pengangkutan sampah terpilah. Pembuangan sampah dari luar kota pada lokasi fasilitas pengumpulan sampah (TPS/ Depo) di Kota Yogyakarta.
Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta pada hari Selasa, 22 Agustus 2023 pukul 12.15 s/d 13.30 WIB di Gadri Resto ( Jl Rotowijayan No 5 Kadipaten, Kecamatan Kraton) telah berlangsung kegiatan "Obras dengan Tema Darurat Sampah". Adapun Narasumber pada kegiatan ini dari DLH Kota Yogyakarta dengan dikemas menjadi sebuah diskusi. Peserta pada kegiatan ini dari Polresta Kota Yk, KNPI, IWAPI, Dharma Wanita, DPC Persekindo, Wahdah Islamiya, Winongo Asri, Sentra Kominikasi Polri, TP PKK, Gabungan Organisasi Wanita, PD Aisyiyah, Paksi Katon dan Forum Ormas Jogja.
Penyampaian Materi oleh ibu Nada Mutiara Putri ( DLH Kota Yk) Menyampaikan, “Target dan Capaian Pengelolaan Sampah 2023 : berdasarkan hasil kajian masterplan pengelolaan sampah, target pengurangan sampah pada tahun 2023 sebesar 50,42 ton/hari. Dimana timbunan sampah sehari 336 ton, dimana untuk pengurangan sebesar 50, 42 ton dan penanganan 284,35 ton (pemroses akhir 277,98 ton dan pengolahan sampah tingkat kota 6,37 ton). Dampak dari surat Sekretariat Daerah Pemda DIY No 658/8312 tentang Penutupan Pelayanan TPA Regional Piyungan mulai 23 Juli-5 September 2023, berdampak warga terkendala dalam penyaluran sampah, proses pengangkutan terkendala dan munculnya sampah liar yang tertumpuk di pinggir jalan.”
Melalui kolaborasi yang kita bangun hari ini, Ormas Jogja bersama-sama berkomitmen untuk mencari solusi terhadap darurat sampah yang dihadapi oleh kota ini. Kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keindahan Jogja, melindungi lingkungan, dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Semoga melalui diskusi dan kerja sama yang lebih erat, kita dapat menciptakan langkah-langkah berkelanjutan untuk mengatasi darurat sampah dan menjadikan Jogja sebagai contoh kota yang peduli lingkungan.