AKSI LAWAN KLITHIH

Kesbangkota _ Pada hari Rabu tanggal 9 Januari 2019 pukul 08.00 WIB di Alun-Alun Utara (Jalan Pekapalan Gondomanan Yogyakarta) telah berkumpul masyarakat Yogyakarta dalam rangka Aksi Jogja Damai 9119 yang diselenggarakan oleh spontanitas teman-teman netizen lintas komunitas dalam aksi tersebut hadir kurang lebih 1000 orang dari berbagai elemen masyarakat dan komunitas netizen yang di koordinasikan oleh "Suryo Aji" sebagai Koordinator Lapangan.

Sebagai pendukung  berbagai  atribut dipersiapkan dan menjadi fisrt poin dalam aksi damai ini ,  seperti beberapa spanduk bertuliskan "Aksi Lawan Klitih", "Mendukung Jogja Damai, Jogja Anti Klitih, Ayo Piknik Ben Ora Panik", "Jangan Nodai Keistimewaan Jogja Dengan Aksi Klitihmu, Jogja Aman Jogja Nyaman Jogja Istimewa", Bendera Mera Putih dan Pita berwarna Merah Putih. 

Dan beberapa hal disampaikan dalam aksi ini seperti yang disampaikan oleh Suryo Aji sebagai Korlap aksi ini ; " Hanya ingin Kota Yogyakarta itu aman, nyaman dan damai. Dalam aksi kita ini murni dari Kota Yogyakarta dan tanpa kepentingan-kepentingan yang lain, jika ditemukan ada kepentingan yang lain maka kami dari panitia akan memproses secara hukum". Lalu ada Sultan Mucip yang menyampaikan bahwa "Aksi ini sebagai wujud aspirasi kita dengan wujud nyata, bukan sekedar lika dan tidak semudah komen. Badan kita, raga kita, nyawa kita, kita kerahkan semua untuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Kita kompakkan dan kita taati bersama-sama dalam menjalankan aksi ini. Untuk rombongan membujur ke selatan dan menghadap ke utara, selanjutnya kita bersama-sama jangan sampai terpisah, dan nanti akan kita buatkan garis tepi dari rafia. "

Aksi ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan melakukan longmarch menuju ke Kantor Gubernur, dimana longmarch tersebut diawali dengan menyampaikan pernyataan sikap, kemudian dilanjutkan pada pukul 10.00 WIB dimana aksi ini diakhiri  dan peserta pulang bersama-sama dengan rute yang berbeda.

Berikut adalah rute dan skema aksi hari ini :

1. Pukul 09.00 WIB rombongan berjalan menuju Kantor Gubernur DIY dengan pelepasan dipimpin oleh Yanto Sumantri (Admin ICJ)  dengan rute "Alun-Alun Utara ke timur -> Jalan Ibu Ruswo -> Simpang Tiga Gondomanan ke utara -> Jalan Brigjen Katamso -> Simpang Empat Gondomanan ke utara -> Jalan Mayor Sutomo -> Simpang Tiga Hotel Melia Purosani ke barat -> Jalan Suryatmajan -> Kantor Gubernur DIY."

2. Pukul 09.30 WIB rombongan telah tiba di Kantor Gubernur DIY

3. Pukul 09.55 WIB 10 perwakilan rombongan dan beberapa korban klitih ditemui oleh Noviar (Kasatpol PP DIY)

Dalam aksi tersebut Noviar selaku Kasatpol PP DIY ikut menyampaikan beberapa hal seperti :

"Kami dari jajaran Pemerintah mengapresiasi tinggi terhadap aksi damai ini. Kami juga berharap aksi klitih dapat ditangani dengan cepat. Dan kami dari jajaran Satpol PP DIY di tahun 2019 ini mempunyai program Satpol PP Go To School."

Kemudian Perwakilan masyarakat Yogyakarta juga menyampaikan bahwa Kami berharap dukungan penuh dan sikap tegas Pemerintah dan aparat kepolisian dalam menangani aksi klitih.

Berikut adalah beberapa yang menjadi poin utama dalam aksi tersebut :

1. Tuntutan  yang menjadi poin utama adalah 

a. Pemerintah segera melakukan tindakan tegas untuk pelaku jalanan agar menimbulkan efek jera

b. Memberikan sanksi sosial serta penegakan hukum yang jelas dan bersifat transparan dalam penanganannya kepada pelaku kriminal jalanan

c. Menciptakan suasana Yogyakarta Aman, Nyaman dan Damai

2. Selain menyampaikan tuntutan,beberapa perwakilan juga menyampaikan rekomendasi : 

a. Membuat Perda khusus untuk kriminal jalanan, khususnya bagi pelaku dibawah umur. Agar bisa diproses secara hukum, karena tidak sesuai dengan adat, budaya, dan keistimewaan Yogyakarta

b. Mengefektifkan kembali program "Jam Belajar Masyarakat", dan meningkatkan peran serta orang tua dalam pengawasan putra putrinya memberikan peran serta aktif elemen masyarakat baik pengguna sosial media, ormas, relawan dalam membantu penanganan tindakan yang bersifat kriminalitas / membuat ketidaknyamanan masyarakat Yogyakarta.

"Kami sebagai masyarakat Yogyakarta akan selalu mengawal pelalaksanaan yang sudah kami sebutkan diatas sampai terealisasi dengan nyata"

Suroto sebagai perwakilan dari Forum Waka Kesiswaan SMA / SMK Kota Yogyakarta juga menyampaikan ,"Akhir-akhir ini banyak anak-anak SMP / SMA yang membuat tidak nyaman Kota Yogyakarta dengan aksi klitih. Mari kita buat bersama Kota Yogyakarta sebagai Kota yang aman, nyaman dan damai". Kemudian disusul oleh Handriyanto sebagai perwakilan Gojek juag ikut menyampaikan bahwa, "Kami sangat mendukung penuh Pemerintah dan kepolisian dalam menumpas aksi kejahatan jalanan / klitih, karna memang  pekerjaan kita di jalan dan kadang sampai larut malam", selain para perwakilan aksi, terdapat pula M. Adam yang menjadi perwakilan korban turut menyampaikan , "Saya tidak punya musuh sebelumnya, dan saya setiap mancing sampai larut malam hingga dini hari dan selalu aman-aman saja, namun akhir-akhir ini Kota Yogyakarta dibuat tidak nyaman dengan aksi klitih, dan saya pun juga salah satu korban klitih saat saya pulang dari mancing",  Yanto Sumantri  sebagai Admin ICJ ikut menyampaikan maksud kedatangan, "Bahwa kami kesini ingin memberi dukungan penuh kepada Pemerintah dan aparat kepolisian, kami juga siap jika dijadikan relawan untuk membasmi aksi klitih, namun kami juga harus ada pelatihan terlebih dahulu agar kita tidak salah dalam membantu mengawal. Kami berharap juga kepada media untuk meminimalkan berita tentang klitih, karena diluar sana image Kota Yogyakarta sungguh sangat memprihatinkan tentang aksi kriminalitasnya". Suryo Aji juga turut menyampaikan harapan bahwa,  "Kami berharap kata-kata klitih dihilangkan dengan mengganti menjadi kejahatan jalanan, karna sejatinya arti kata klitih itu seperti hanya muter-muter mencari sesuatu / main". Diakhiri oleh  Iswanto (Kepala Humas DIY) menyampaikan , "Nanti perlahan-lahan akan kita sosialisasikan untuk menghilangkan kata-kata klitih. Kami juga selalu berkoordinasi lintas sektor, dan maksimal 3 bulan sekali kita ada pertemuan Forkompimda. Pertemuan pada pagi hari ini tidak hanya sekedar pertemuan belaka, namun akan kami sampaikan kepada atasan kami". 

Pada pukul 10.30 WIB rombongan kembali ke Alun Alun Utara dengan rute : Kantor Gubernur DIY -> Jalan Suryatmajan ke barat -> Jalan Malioboro ke selatan -> Alun-Alun Utara

- DWN