MANFAAT MENJADI SATUAN TUGAS (SATGAS) KADER ANTI NAPZA DI SEKOLAH
Masa remaja adalah masa yang memungkinkan seseorang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak terkecuali pula dengan rasa penasaran terhadap adanya napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif) pada mindset masyarakat yang dapat menghilangkan masalah. Keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend gaya hidup, serta bersenang-senang cukup tinggi inilah yang merusak generasi bangsa karena yang awalnya coba-coba akhirnya menjadi ketergantungan. Selain itu emosional pada usia pelajar pun belum stabil sehingga hal tersebut memudahkan pelajar untuk terdorong menyalahgunakan narkoba, sehingga pengedar menjadikan pelajar sebagai target pemasaran. Pada umumnya, kelompok pelajar lebih rentan menjadi korban narkoba. Namun mereka juga memiliki potensi yang besar untuk dapat memberantas penyalahgunaan narkoba tersebut di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dengan adanya kader pelajar dapat menjadi role model dan dapat menyampaikan kepada teman sebaya alasan mengapa dia memilih untuk tidak menyalahgunakan narkoba.
Untuk mewujudkan negara bebas narkoba perlu peran penting anak muda. Peran anak muda harus digerakkan secara optimal dalam menanggulangi peredaran narkoba di negeri ini. Narkoba memiliki pengaruh buruk bagi individu, keluarga maupun masyarakat. Bagi individu, pengaruh tersebut dapat berupa gangguan mental, ketergantungan, gangguan kesehatan, menjadi pelaku kejahatan, menghancurkan masa depan sendiri serta mengakibatkan kematian. Sedangkan pengaruh yang akan ditimbulkan terhadap keluarga yaitu gangguan keharmonisan, aib, serta dapat menghilangkan harapan dari keluarga. Dampak terhadap masyarakat yaitu mengganggu ketertiban dan meresahkan lingkungan sekitar. Apabila penyalahgunaan narkoba tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut akan merusak generasi penerus bangsa di masa depan.
Dalam mencegah generasi muda dan anak usia sekolah dalam penyalahgunaan Narkotika, termasuk dengan memasukkan pendidikan yang berkaitan dengan Narkotika dalam kurikulum sekolah. Selain penanaman ilmu dari kurikulum perlu bentuk penguatan sosial di kalangan pelajar yaitu dibentuknya kader satuan tugas (satgas) anti narkoba berbasis pelajar Kader di lingkungan sekolah. Satgas ini berperan dalam membantu teman agar tidak masuk dalam korban penyalahgunaan narkoba. Selain itu diharapkan kader nantinya mampu menjembatani antara pelajar yang menyalahgunakan napza dengan pihak sekolah.
Pentingnya kader dalam penanganan napza dapat dibantu melalui pengetahuan pendidikan anti napza di sekolah. Apabila kader memiliki pengetahuan napza, maka hal tersebut juga akan memengaruhi sikap kader dalam melakukan penyuluhan di lingkungan sekitar secara berkesinambungan. Manfaat yang didapat oleh kader yaitu adanya penambahan wawasan/pengetahuan terkait napza. Kader anti napza tidak hanya cukup memiliki pengetahuan tentang bahaya narkoba saja, melainkan perlu dukungan pengetahuan lainnya. Manfaat kedua yaitu pengetahuan soft skill seperti teknik komunikasi yang didukung dengan public speaking yang baik, bahasa tubuh untuk melakukan penyuluhan pada teman sebayanya, dan teknik dukungan. Mereka yang ditunjuk sebagai kader anti narkoba haruslah memiliki kesadaran dan tanggung jawab serta berperan aktif dan bekerjasama dengan seluruh aparat dan pemangku kepentingan.
Manfaat yang didapat lainnya adalah menjadi Peer Educator yaitu mampu menjelaskan informasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba dengan teman sebaya. Manfaat lainnya yaitu sebagai peer leader yaitu dapat memimpin sebuah organisasi dengan memberikan contoh bagi sekelilingnya. Sikap yang dibentuk sebagai pemimpin akan mempermudah terjadinya tindakan. Sikap dalam menjalankan peran sebagai kader anti penyalahgunaan narkoba merupakan cerminan kader dalam menyampaikan bahaya penyalahgunaan narkoba yang menjadi tanggung jawabnya.. Kader sekolah yang telah dibentuk di sekolah-sekolah juga diharapkan mampu memberikan pengaruh positif di lingkungan sekolahnya masing-masing dalam hal penyalahgunaan narkoba.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 manfaat jadi satgas anti napza di sekolah. Pertama, mendapatkan pengetahuan tentang bahaya napza. Kedua, satgas anti napza mendapatkan soft skill berupa teknik komunikasi, berfikir kritis, kerja tim, dan dukungan sosial. Ketiga, satgas mendapatkan pengalaman menjadi peer educator. Keempat akan menjadi peer leader. Manfaat ini akan diperoleh dengan optimal dengan adanya pelaksanaan penguatan satgas anti napza di sekolah secara maksimal.