Meningkatkan Profesionalisme dan Netralitas ASN di Era Pilkada: Pendidikan Politik di Yogyakarta
Yogyakarta, 15 Mei 2024 - Di tengah semangat menyongsong Pilkada 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menggelar dua acara penting (14-15 Mei 2924) yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Kedua acara ini diadakan di Aula Kemantren Jetis dan di gedung Bima Komplek Balaikota Yogyakarta, masing-masing dengan fokus yang sama: menyiapkan ASN untuk menghadapi tantangan Pilkada dengan tetap menjaga integritas dan profesionalisme. Kedua kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 75 ASN dan dipimpin oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, SH., M.Hum.
Acara pertama yang bertajuk "Pendidikan Politik Bagi ASN" di Aula Kemantren Jetis dihadiri oleh 75 ASN. Dengan tema "Sambut Pilkada: ASN Netral dan Profesional untuk Kepentingan Nasional", acara ini dibuka oleh Widyastuti, S.S., M.Hum, Sekertaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta mewakili Kepala Badan Kesbangpol yang sedang berhalangan hadir di hari pertama untuk membuka acara tersebut, dalam sambutannya beliau menekankan peran penting ASN dalam menciptakan pemilu yang adil dan demokratis. "ASN memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan proses Pilkada berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Netralitas dan profesionalisme adalah harga mati," tegasnya.
Sugiyono dari Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) memberikan gambaran situasi politik menjelang Pilkada 2024 dan menyoroti pentingnya netralitas ASN dalam menjaga kondusivitas wilayah. Sugiyono memaparkan pentingnya netralitas ASN dalam proses pemilu dan pilkada. Ia menjelaskan bahwa situasi pemilu 2024 di Yogyakarta berjalan aman dan kondusif, namun tetap terdapat potensi kerawanan, termasuk polarisasi politik, hoax di media sosial, konflik antar pendukung, dan praktik money politics. Sugiyono menegaskan bahwa netralitas ASN, bersama TNI dan POLRI, sangat diperlukan untuk menjaga kondusifitas wilayah selama Pilkada 2024.
Jantan Putra Bangsa dari Bawaslu Kota Yogyakarta mengingatkan para ASN tentang regulasi yang mengatur netralitas mereka dan potensi konsekuensi jika melanggar aturan tersebut. Ia juga menjelaskan langkah-langkah yang diambil Bawaslu dalam mencegah dan menangani pelanggaran netralitas ASN.
Jantan Putra Bangsa menyoroti regulasi yang mengatur netralitas ASN dan ancaman sanksi bagi mereka yang melanggar. Ia menjelaskan bahwa ASN dan P3K penting untuk netral karena mereka adalah pelaksana kebijakan publik dan penyelenggara pelayanan publik. Jantan juga mengingatkan agar ASN tidak menghadiri kegiatan yang berhubungan dengan salah satu pasangan calon pada bulan-bulan kritis menjelang Pilkada.
Pendidikan Politik di Gedung Bima Komplek Balaikota
Rabu 15 Mei 2024, acara serupa digelar di Gedung Bima Komplek Balaikota Yogyakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan politik bagi ASN sebagai upaya untuk mempersiapkan mereka menghadapi Pilkada dengan netral dan profesional.
“Kita berharap tidak ada rekan-rekan yang menghadapi permasalahan terkait netralitas,” kata Ir Aman Yuriadijaya, M.M.,. Ia juga mengusulkan adanya pretest dan post-test untuk memastikan pemahaman ASN mengenai materi yang disampaikan.
Sugiyono dari Binda kembali memberikan materi tentang situasi politik dan netralitas ASN. Siti Nurhayati S.Sos dari Bawaslu Kota Yogyakarta membahas lebih dalam mengenai regulasi dan ancaman bagi ASN yang tidak netral. Ia menekankan bahwa netralitas ASN sangat penting karena mereka adalah pelaksana kebijakan publik yang harus tetap objektif dan tidak memihak.
Khairul Fadhli dari BKSDM Kota Yogyakarta menjelaskan detail mengenai peraturan pemerintah yang mengatur netralitas ASN, termasuk sanksi disiplin yang dapat dikenakan bagi yang melanggar. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara BKSDM dan Bawaslu dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran.
Khairul Fadhli menyampaikan pentingnya pendidikan politik bagi ASN dalam menjaga netralitas dan profesionalisme selama Pilkada. Ia menegaskan bahwa ASN harus mampu mengelola diri dan emosi agar tidak terlibat dalam politik praktis. Menurut Khairul, ASN perlu mengembangkan kompetensi melalui pendidikan politik untuk memahami peran mereka yang strategis dan untuk menjaga integritas pelayanan publik. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara ASN dengan berbagai instansi dan masyarakat dalam menciptakan pemilu yang bersih dan adil.
Erik Hadi Saputra, seorang motivator dari Universitas Amikom, menyampaikan materi yang menginspirasi peserta untuk tetap netral dan positif dalam menjalankan tugas mereka. Ia mengenalkan konsep "motivated forgetting memory", yang menggambarkan bagaimana memori dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman. Erik menekankan pentingnya energi positif dalam motivasi, yang dapat meningkatkan produktivitas dan profesionalisme ASN. Ia mengajak peserta untuk mengadopsi pendekatan positif terhadap semua calon dalam Pilkada, tanpa memihak.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal bagi para ASN untuk tetap netral dan profesional dalam menghadapi Pilkada 2024. Pesan-pesan dari para pemateri menekankan bahwa netralitas ASN adalah kunci untuk menjaga integritas proses demokrasi. Dengan semangat yang dibawa oleh para pembicara, termasuk motivasi positif dari Erik Hadi Saputra, ASN di Kota Yogyakarta diharapkan dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih baik, tanpa memihak, demi kepentingan nasional.
Acara berakhir dengan lancar dan penuh harapan bahwa para ASN yang hadir akan menyebarluaskan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan mereka, menciptakan lingkungan kerja yang lebih netral dan profesional di seluruh Kota Yogyakarta.