Melalui Forum Kader Demokrasi Bakesbangpol Kota Yogyakarta bersama anak muda Kota Yogyakarta Wujudkan Demokrasi yang Baik dan Berkualitas

Pada hari Kamis 6 Juni 2024 pukul 09.00 - 13.00 WIB di Ballroom Hotel Burza (Jl. Jogokaryan No.61-63, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143) Bakesbangpol Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan Forum Kader Demokrasi dengan tema "Konsolidasi Demokrasi: Aksi Anak Bangsa untuk Negeri". Adapun peserta forum ini mengundang anak muda Kota Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas/ormas muda yaitu FKPO, FKUB muda, HMI, MLKI muda, Pramuka, DPPI, Karang taruna, Pemuda wilayah, PMII, IMC dan KNPI. Pembicara dari kegiatan ini dibawakan oleh FX Wisnu Sabdono Putro (DPRD Kota Yogyakarta komisi A), Obed Kresna (Pares.id) dan Wahyu Bintari (Motivator).

Kegiatan ini dibuka oleh Widyastuti S.Sos M.Hum (Sekretaris Bakesbangpol Kota Yogyakarta). Widyastuti mengharapkan FKD hari ini akan memberikan insight insight dari pandangan para anak muda Kota Yogyakarta. Harapan dari Bakesbangpol adalah melalui forum ini maupun kegiatan kegiatan lainnya, para anak muda Kota Yogyakarta akan menjadi virus virus yang menebarkan demokrasi yang baik dan benar kepada lingkungan sekitarnya untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan politik di masyarakat dan dapat membantu mewujudkan Indonesia Emas

Dalam melanjutkan rangkaian pembagian bendera 10 juta bendera Merah Putih, Bakesbangpol juga membagikan pada kegiatan Forum Kader Demokrasi ini . Pada hari ini akan diberikan kepada semua ormas yang diundang bendera merah putih untuk mewujudkan perintah dari Kemendagri dengan harapan bahwa masyarakat Kota Yogyakarta tidak akan melupakan Indonesia, dan bahwa Indonesia akan selalu ada di diri kita masing - masing. Diharapkan nanti bendera - bendera ini dapat dikibarkan di masing masing tempat, baik itu rumah masing masing peserta, sekretariat, maupun titik titik pusat kegiatan.

Obed kresna (pares.id) dalam pemaparannya menyampaikan dalam pemilu kemarin, 56% dari pemilih merupakan gen z dan milenial. Oleh karenanya perlu dipahami adalah terdapat istilah one man one vote yang digunakan dalam sistem politik indonesia dan anak muda yang perlu kematangan politik dengan memahami mengapa mereka memilih seorang pemimpin atau wakil rakyat.

FX Wisnu Sabdono Putro (DPRD Kota Yogyakarta komisi A) menambahkan politik merupakan persoalan perspektif, sehingga politik akan menjadi persoalan yang berbeda beda di tiap orang. Hal ini yang membuat pemateri bersemangat untuk bertukar pikiran dengan para anak muda Kota Yogyakarta, sehingga diharapkan nantinya para anak muda Kota Yogyakarta akan berpartisipasi aktif melalui diskusi yang hidup.

Wahyu Bintari ikut menambahkan bahwa Generasi muda potensial dalam kontribusi berdemokrasi diharapkan dapat dilakukan secara Kreatif & inovatif; Kritis; Dinamis; Adaptif; dan Digital native. Anak muda dapat Memulai peran berdemokrasi secara Peduli dan tanggap (Menggunakan hak pilih , literasi politik, memantau kinerja pemerintah, bersuara dengan kritis tapi santun); Menjadi agen perubahan sosial (Kemiskinan, intoleransi, isu isu masalah sosial, radikalisme, srawung); dan Menjadi pendidik dan inspirator (Keteladanan dalam sikap, perilaku, prestasi, ber media sosial

Lalu apa saja yang bisa dilakukan oleh anak muda? Salah satunya adalah melalui media sosial, para anak muda dapat berbagi informasi sengan sesama, berinteraksi dengan pembuat kebijakan, atau berpartisipasi dalam diskusi online. Hal hal tersebut meripakan bentuk dari aktivisme online.