PKL Malioboro Gelar Aksi Demonstrasi: Terpecah Antara Penolakan dan Dukungan Relokasi
Yogyakarta,11 September 2024 - aksi unjuk rasa dengan tema "Kemiskinan Struktural di Jantung Kota Istimewa, Waktunya Rakyat Bergerak !" dimulai pada pukul 10.00 WIB di Teras Malioboro 2 dengan tujuan menuju Kantor Gubernur DIY. Aksi ini dipimpin oleh Ibu Upik Supriyati, Ketua Paguyuban PKL Tri Dharma, dan diikuti oleh sekitar 250 peserta.
Para peserta aksi membawa poster/ spanduk yang bertuliskan " PKL adalah rohnya Malioboro", "Tolak relokasi yang tidak mensejahterakan PKL Teras Malioboro 2", hingga "Jangan buatkan Kuburan baru untuk kami". Dalam aksi tersebut, Peserta aksi menyuarakan penolakan terhadap relokasi yang dianggap tidak mensejahterakan pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro.
Dalam orasinya, Muhammad Rakha Ramadhan dari LBH Yogyakarta mengecam pemerintah DIY yang dianggap menutup ruang dialog dan meminta adanya partisipasi dalam relokasi yang adil. Sinta Sheptiani, Sekretaris Paguyuban PKL Tri Dharma, menyampaikan bahwa para PKL harus terus berusaha meskipun situasi sulit. "Mereka yang di dalam hanya duduk-duduk dibayar, sedangkan kita harus berjuang,". dan dilanjutkan Ibu Upik Supriyati menegaskan bahwa jika pemerintah tidak membuka dialog, maka mereka akan membawa massa yang lebih besar lagi dan melaporkan masalah ini ke Komnas HAM dan UNESCO.
Aksi tersebut juga dihadapi dengan aksi tandingan yang diorganisir oleh PKL Teras Malioboro 2 Pro Relokasi sekitar 30 peserta di bawah pimpinan Saudara Eko Sunaryo. Mereka membawa poster yang bertuliskan " Pie le meh payu ditinggal demo-demo wae", dan "Fokus dodolan ojo demo-demo wae". Poster tersebut menekankan keuntungan dari kebijakan pemerintah dan mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan. Kelompok pendukung relokasi tiba di Pendopo Kantor Gubernur DIY dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah sambil meminta solusi agar pedagang bisa kembali berjualan dengan tenang.
Penulis : Syafiqah Emilia
Editor : (Ann)