Kesbangpol Kota Yogyakarta Raih Penghargaan Anugerah Revolusi Mental 2024

Bakesbangpol Kota Yogyakarta berhasil meraih penghargaan Anugerah Revolusi Mental 2024 untuk kategori pemerintah daerah. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/11).

Anugerah Revolusi Mental 2024 diterima oleh Sekertaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Yogyakarta yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kota Yogyakarta. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Warsito, bersama Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono. "Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari aksi dan inisiatif positif Kesbangpol Kota Yogyakarta dalam mendukung gerakan nasional revolusi mental," ungkap WIDIYASTUTI, S.S., M.Hum. Sekretaris Bakesbangpol Kota Yogyakarta.

Menurutnya, Kesbangpol Kota Yogyakarta telah menunjukkan perubahan nyata, terukur, inspiratif, dan berkelanjutan dalam mengimplementasikan nilai-nilai revolusi mental. Dari kategori pemerintah daerah, Kota Yogyakarta berhasil terpilih sebagai salah satu dari lima Kota/Kabupaten di Indonesia yang menerima penghargaan Anugerah Revolusi Mental 2024. "Kota Yogyakarta telah melakukan berbagai aksi langsung untuk mendukung sub kegiatan revolusi mental," jelasnya.

Selain Kota Yogyakarta, penghargaan ini juga diterima oleh sejumlah pemerintah daerah lainnya, seperti Kota Batu, Kota Bima, Kota Palu, dan Kota Mojokerto.

Penyerahan Anugerah Revolusi Mental 2024 ini bertepatan dengan kegiatan Forum Diskusi yang mengusung tema "Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045". "Kami menyampaikan terima kasih kepada Kemenko PMK dan masyarakat Kota Yogyakarta atas dukungannya dalam menjalankan program-program pemerintah," tambahnya.

Pada tingkat pemerintah provinsi, penghargaan diberikan kepada Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemprov Sulawesi Tengah, Pemprov Papua Barat, Pemprov Bali, dan Pemprov Bengkulu. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada lembaga swasta serta masyarakat atau komunitas yang turut berkontribusi dalam gerakan revolusi mental.