PERINGATAN SU 1 MARET

Pada hari Minggu 1 Maret 2020 pukul 08.00 s/d 08.45 WIB di Plaza Monumen SO 1 Maret 1949 (Jalan Margo Mulyo Nomor 6, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta) telah berlangsung kegiatan "Upacara Peringatan SO 1 Maret ke-71 Tahun 2020" yang diselenggarakan oleh Paguyuban Wehrkreis III Kota Yogyakarta dengan penanggung jawab Sudjono (Ketua Panitia) dan dihadiri lebih kurang 750 orang.

A. Adapun yang hadir dalam kegiatan :

1. Sudjono (Ketua Panitia)
2. Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM (Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda DIY)
3. Brigjen. TNI. Muhammad Zamroni, SIP (Danrem 072 / Pamungkas)
4. Kolonel. Sus. Suprapto (AAU Yogyakarta)
5. Kolonel. Arh. Zaenudin, SH, M. Hum (Dandim 0734 / Yogyakarta)
6. Drs. Zenni (Kepala Kantor Kesbang Kota Yogyakarta)
7. Danramil se-Kota Yogyakarta
8. Kapolsek se-Kota Yogyakarta
9. Camat se-Kota Yogyakarta
10. Tamu undangan

B. Adapun Pejabat Upacara :

1. Irup : Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda DIY
2. Komandan Upacara : Polda DIY
3. Perwira Upacara : Polda DIY
4. Pembawa acara : Polda DIY
5. Perwira keamanan : Polresta Yogyakarta
6. Pembaca Doa : KUA Gondomanan Yogyakarta

C. Adapun kesatuan-kesatuan Upacara :

1. Korsik Pemkot Yogyakarta 30 personil
2. Pasukan TNI AD dari Korem 072 / Pamungkas 30 personil
3. Pasukan TNI AL dari Lanal Yogyakarta 30 personil
4. Pasukan TNI AU dari Lanud ADS Yogyakarta 30 personil
5. Pasukan Polri dari Polda DIY 30 personil
6. STTKD 30 personil
7. Satpol PP Kota Yogyakarta 30 personil
8. Museum Beteng Vredeburg Yogyakarta 30 personil
9. Pramuka Kota Yogyakarta 30 personil
10. Senkom Kota Yogyakarta 20 personil
11. Paksi Katon Kota Yogyakarta 20 personil
12. Kodja Yogyakarta 20 personik
13. FKPPI Kota Yogyakarta 20 personil
14. Pocil Yogyakarta 20 personil
15. Tagana Kota Yogyakarta 20 personil
16. Pelajar SLTA 120 siswa
17. Pelajar SLTP 120 siswa

D. Adapun susunan acara Upacara peringatan SO 1 Maret ke-71 tahun 2020 :

1. Acara persiapan
a. Semua kelengkapan Upacara sudah siap
b. Peserta Upacara telah siap di tempat Upacara
c. Komandan Upacara memasuki tempat Upacara
d. Komandan Upacara mengambil alih Pimpinan
e. Komandan Upacara mengadakan latihan-latihan seperlunya
f. Pasukan diistirahatkan

2. Acara pendahuluan
a. Pembunyian sirine
b. Perwira Upacara laporan kepada Irup
c. Irup memasuki tempat Upacara

3. Acara pokok
a. Penghormatan pasukan kepada Irup
b. Laporan Komandan Upacara
c. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
d. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Irup
e. Pembacaan teks Pancasila oleh Irup ditirukan oleh segenap peserta Upacara
f. Amanat Irup
g. Pembacaan Doa
h. Andika Bhayangkari
i. Laporan Komandan Upacara
j. Penghormatan pasukan kepada Irup
k. Menyanyikan lagu Bagimu Negeri

4. Acara penutup
a. Irup meninggalkan tempat Upacara
b. Perwira Upacara laporan kepada Irup
c. Irup menuju tenda kehormatan untuk istirahat sejenak

5. Acara tambahan
a. Irup kembali menuju tenda kehormatan
b. Pembukaan pameran temporer "Dibalik Serangan Fajar"

E. Adapun amanat Irup :

  1. Hari ini kita kembali memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949. Peristiwa yang terjadi 71 tahun lalu itu merupakan salah satu dari peristiwa-peristiwa bersejarah yang kita alami. Dalam perjalanan panjang sejarah bangsa kita, tidak sedikit terjadi peristiwa- peristiwa penting. Peristiwa-peristiwa penting tadi, selain merupakan akibat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya, juga membawa pengaruh kepada jalannya peristiwa kemudian. Peristiwa yang terjadi dalam sejarah memang tidak berdiri sendiri. Karena peranan sejarahnya yang penting itulah, maka sesuatu peristiwa kita peringati. Tujuannya adalah untuk menyegarkan ingatan kita semua terhadap kembali peristiwa tadi, sehingga dapat kita jadikan sebagai sumber untuk menimba pelajaran selanjutnya. Pelajaran yang tidak ternilai hargsnya yang dapat kita petik dari perjuangan Bangsa kita bagi perjuangan banyak dimasa lalu.

  2. Serangan Umum 1 Maret 1949, 71 tahun silam di kota ini yang dilancarkan oleh TNI dengan dukungan rakyat. Dengan melancarkan serangan umum tadi. Yogyakarta, Ibukota perjuangan kita yang diduduki Tentara penjajah, berhasil kita rebut selama enam jam. Walaupun setelah itu Yogyakarta keberhasilan serangan di siang hari itu mempunyai arti yang besar bagi perjuangan selanjutnya. Keberhasilan itu menyadarkan masyarakat dunia bahwa Republik Indonesia kita tetap ada walaupun Belanda mencoba sekuat tenaga untuk menumpasnya. Jika kita renungkan, Serangan Umum 1 Maret 1949 juga mengandung berbagai pelajaran yang berguna sebagai bekal untuk meneruskan perjuangan guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan kita.

  3. Serangan itu berhasil, karena bulatnya tekad rakyat Indonesia untuk hidup merdeka, yang didorong oleh patriotisme yang tinggi dan nasionalisme yang kuat. Peserta Upacara yang saya hormati, 71 tahun silam telah terjadi dua peristiwa sejarah kemerdekaan penting dalam menegakkan Republik Indonesia, yakni Serangan Umum 1 Maret dan Peristiwa Yogya Kembali. Momen serangan enam jam tersebut adalah bukti kuatnya kemampuan strategi militer para pejuang kita. Merupakan titik awal Bangsa Indonesia, secara nyata dan terbebas dari cengkeraman penjajah Belanda, dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi kelangsungan hidup Negara Indonesia yang merdeka, sebagai Bangsa yang besar dan berdaulat.

  4. Keistimewaan DIY juga tidak terlepas dari peristiwa yang kita peringati bersama pada hari ini. Yogyakarta selalu memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, termasuk pada awal kemerdekaan ketika Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia tidak lagi kondusif dan terpaksa harus dipindahkan ke Yogyakarta untuk sementara waktu. Dari kota inilah, tonggak awal pergulatan kita sebagai Bangsa yang mencita-citakan kemerdekaan dipancangkan. Sejarah mencatat bahwa Yogyakarta dengan para negarawan dan pejuangnya, tampil sebagai penyangga Republik ini yang kala itu masih sangat muda. Berbagai peristiwa tersebut kiranya dapat senantiasa dikenang, dihayati dan dipelajari, terutama oleh para generasi muda. Spirit Serangan Umum kemudian diikuti dengan peristiwa Yogya Kembali, hendaknya bisa selalu diaktualisasikan dalam konteks kekinian, menjadi pembebas dan bukan malah dipingirkan. sehingga kekuatan Generasi muda masih mengemban tanggung jawab yang besar. Bukan untuk bertempur menggunakan senjata.

 

CR : Kesbang Kota Yk